Peran INCREASE Pada Jatim Otomotif Festival 2018:
Minta Disperindag Jatim Berikan Ruang Lebih Pada Industri Kreatif Otomotif

Sebagai wujud kepedulian terhadap perkembangan industri kreatif otomotif di Jawa Timur, maka pada acara tahunan Jatim Otomotif Festival (JOFEST) 2018 yang digelar di Outdoor Grand City Convex Surabaya (15/09/2018) lalu, INCREASE Indonesia turut terlibat sebagai juri kontes modifikasi motor.
Lebih dari itu, kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh INCREASE Indonesia untuk menjalin komunikasi dengan Disperindag Jatim, sekaligus meminta agar memberikan ruang lebih kepada para pelaku di bidang industri kreatif otomotif setempat.

Syukurlah, usai mendengar paparan dari asosiasi industri kreatif otomotif di Indonesia (INCREASE) seputar perkembangan industri kreatif otomotif Tanah Air, khususnya di Jawa Timur, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, Drajat Irawan langsung memberikan respon positif.
Pada pidato penutupan Jatim Otomotif Festival (JOFEST) 2018 yang digelar di Outdoor Grand City Convex Surabaya (15/09/2018) kemarin, Drajat Irawan seketika itu juga menginstruksikan kepada jajarannya yang hadir di ajang apresiasi karya kreatif industri di bidang otomotif ini, untuk mendukung upaya INCREASE, untuk memberikan ruang lebih kepada para pelaku di bidang industri kreatif otomotif di Jatim.

“Kami sangat puas dengan gelaran JOFEST ke-5 ini, karena kami telah melihat langsung perkembangan industri kreatif otomotif di Jawa Timur ini, melalui ajang kontes modifikasi kendaraan bermotor yang digelar,” ujar Drajat Irawan mengawali pidato sambutannya.

Selain itu, Drajat Irawan setuju dengan gagasan yang diajukan oleh INCREASE, untuk memberikan kesempatan lebih kepada para modifikator maupun builder untuk mempromosikan bengkelnya di event mendatang.

“Sebab dari sini, para pelaku industri kreatif otomotif ini berkesempatan untuk memajukan usahanya. Dan jika ini berhasil, maka tujuan kami menggelar JOFEST ini akan tercapai. Apalagi kalau nanti pada kelas yang dilombakan, yaitu kendaraan multiguna dan inovasi alternatif bisa diwujudkan. Kita tak hanya akan melihat food truck sebagai kendaraan roda empat multiguna yang bisa digunakan untuk berwirausaha, tapi juga kendaraan roda dua. Entah itu dalam bentuk sespan, atau kendaraan niaga roda dua. Atau juga inovasi teknologi kendaraan bermotor yang melibatkan sekolah-sekolah tingkat SMK, tak hanya Perguruan Tinggi seperti sementara ini. Tentu ini akan menjadi perhatian kami yang ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim," semangat Drajat Irawan.

Bahkan pada kesempatan itu, pria yang baru saja dilantik pada 29 Juni 2018 lalu menjadi Kadisperindag Jatim ini berjanji, "Kalau perlu nanti, dalam setahun kita akan gelar 3 atau 4 kali event seperti ini.”

Pentingnya Unsur Safety Dalam Penjurian Kontes Modifikasi
Selain itu, Drajat Irawan yang juga adalah penggemar motor klasik dan tergabung di salah satu klub motor tua di Surabaya, yakni Pemudis, juga mengapresiasi sistem penjurian di JOFEST 2018, yang memasukkan unsur safety dan fungsionalitas sebagai poin.

“Sebab meski terdengar sepele, namun unsur safety ini sebenarnya menjadi tantangan berat bagi builder motor. Bagaimana mereka bisa mewujudkan konsep motor yang dibangun, dengan tetap mengedepankan desain rangka yang aman dan nyaman dikendarai, sistem pengereman yang baik, perangkat safety, dan lain-lain. Itulah kenapa, kami memberikan poin tambahan kepada builder yang melengkapi motornya dengan lampu depan-belakang, sein dan bahkan spion. Semakin lengkap, maka semakin besar pula poin yang dikumpulkan untuk kriteria safety dan fungsionalitas,” jelas Indramawan dari INCREASE sambil memberikan contoh motor boardtracker di kelas Classic Modification yang sudah dilengkapi perangkat safety, termasuk spion, sehingga lebih aman, namun tetap enak dipandang dan tak merusak konsep.
Karena alasan safety inilah, selain melibatkan INCREASE, organizer JOFEST 2018 juga menunjuk perwakilan media, dan juga praktisi di bidang desain dan manufacturing spare parts motor sebagai juri.
Foto: Indramawan/Istimewa